Waktu Pemerintahan Belanda masih berkuasa di Nieuw Guinea jasa penerbangan umum antara tahun 1956 dan 1962 ditangani oleh perusahaan penerbangan “Kroonduif”. Pada tahun 1950 perusahaan penerbangan Belanda KLM mendaratkan pesawat udaranya yang pertama di pangkalan udara Mokmer di pulau Biak yang dibangun oleh pemerintah Jepang pada PD II. Pada bulan Juli 1955 Nederlands Nieuw-Guinea Luchtvaart Maatschappij NNGLM (Perusahaan Penerbangan Nieuw-Guinea Belanda) ditetapkan sebagai anak perusahaan KLM dengan nama “Kroonduif”. Dari basisnya di Biak Kroonduif terbang ke Hollandia, Merauke, Tanah Merah, Sorong dan pulau Numfor.
Pada awalnya Kroonduif hanya beroperasi dengan satu pesawat jenis DC3 Dakota buatan perusahaan kapal terbang Douglas, yang kemudian ditambah dengan pesawat-pesawat jenis Beaver (pesawat terbang air buatan perusahaan Kanada De Havilland) dan Twin Pioneers dari perusahaan Scottish Aviation. Setelah Negeri Belanda menyerahkan kedaulatan atas Nieuw-Guinea ke pemerintah Indonesia pada tahun 1962 seluruh armada berikut lapangan udara di Nieuw Guinea berpindah tangan ke perusahaan penerbangan Garuda. Garuda kemudian menyerahkan seluruh armada yang diterimanya tersebut ke perusahaan penerbangan Merpati yang pada saat itu telah menangani seluruh penerbangan domestik di Indonesia dan pada tahun 1978 menjadi 100% milik Garuda.
Route Penerbangan Maskape Pesawat “Kroonduif” yang mulai berlaku Tahun 1959 :
- Biak – Enarotali – Kokonao – Keppi – Merauke – Tanah Merah – Mindiptana – Oksibil – Ubrub – Hollandia ( Sentani ) Genyem – Sarmi – Biak
- Biak – Manokwari – Sausafor – Sorong – Teminabuan – Fak Fak – Babo – Bintuni Baii – Ransiki – Biak
- Biak – Serui – Sarmi – Sentani – Wamena – Bokondini – Enarotali – Biak.
- Biak – Sentani – Genyem – Sentani – Ubrub – Sentani – Oksibil – Mindiptana – Tanah Merah – Merauke – Keppi – Kokonao – Kaimana – Biak
- Biak – Manokwari – Ransiki – Bintuni – Babo – Kaimana – Fak Fak – Teminabuan – Sorong – Sausafor – Manokwari – Biak.
Route ini sangat tepat karena menjangkau di seluruh Tanah Papua pada masa itu baik itu route dari Barat sampai ke Timur, dari Utara ke selatan maupun route Pegunungan Tengah semua dijangkau.